Halaman

Selasa, 11 April 2017

Indonesia dan sistem pendidikannya

Pendidikan adalah salah satu media yang paling topcer dalam meningkatkan mutu kehidupan dan kecerdasan bangsa indonesia. melalui pendidikan kita bisa menyalurkan berbagai macam keilmuan, dimana mungkin atau bahkan barangkali tidak bisa kita dapatkan diluar kelas pendidikan. yang bisa menyokong kehidupan berbangsa dan bernegara lebih baik lagi.
seiring perkembangan zaman tak pelak pendidikan juga mengalami perkembangan juga, dimana pendidikan dimodifikasi sedemikian rupa hingga para pelajar mampu menerima pelajaran dengan baik, dan bahkan ada pula dimana seorang pelajar bisa mengampu bangku pendidikan dirumah, tidak perlu susah payah untuk bangun pagi dan pergi kesekolah, melainkan bisa dengan cara menyewa jasa guru untuk mengajar dirumah atau biasa disebut dengan istilah home schooling. tidak sampai disitu saja, bahkan seorang pelajar sekarang bisa sekolah online, keren bukan?.
terlepas dari berbagai macam teknik atau media pendidikan, bagaimanapun pendidikan di indonesia saat ini masih bersifat pemaksaan, dalam arti pelajar dituntut untuk bisa memahami semua pelajaran yang dicanangkan oleh pemerintah, padahal tidak semua pelajar mampu memahami seluruh mata pelajaran itu, okelah kita hanya di tuntut untuk memahami at least 10% per masing-masing mata pelajaran, tapi itu malah akan menciptakan pelajar yang tidak ideal, mereka hanya akan tahu sedikit tentang banyak hal bukan sebaliknya, dan itu malah akan menjadi cikal bakal fundamentalisme, yang mengakibatkan berbagai macam konflik yang terjadi dewasa ini.
tidak sampai disitu, arogansi dan gengsi pemerintah untuk tidak mau kalah saing dengan negara-negara tetangga berimplikasi pada hilangnya ideologi negara pada setiap diri pelajar dikarenakan pemerintah hanya mengutamakan mata pelajaran umum saja (excata) sehingga pelajaran seperti kewarganegaraan yang notabenenya adalah akidah bernegara terlupakan, sehingga tidak heran jika pelajar saat ini telah lupa dengan ideologi negara dan mungkin pada saatnya indonesia akan mengalami masa yang daniel bell menyebutnya the end of ideologi, hilangnya atau matinya ideologi dalam diri seseorang, dan hal ini diperparah oleh monopoli perseorangan atau kelompok terhadap pendidikan di indonesia, yang mengakibatkan terjadinya praktik kapitalisme dalam pendidikan sehingga banyak warga negara kita yang tidak bisa merasakan bangku pendidikan.
dari semua hal diatas ada beberapa hal yang bisa kita ambil untuk nantinya dan semoga saja bisa memperbaiki siatem pendidikan dan mengembalikan ideologi negara kebenak para pelajar,
pertama, menjadikan pendidikan bukan suatu hal pemaksaan, dimana seorang pelajar bisa memilih pelajaran mana yang akan mereka pelajari, sehingga menciptakan spesialis dalam bidangnya. ikan hidup diair dan tidak mungkin ikan untuk dipaksa hidup didarat.
kedua, dewasa ini kita telah dimanjakan oleh hitech, dimana kita biisa mengakses berbagai macam hal dengan cepat, untuk itu pelajar diharapkan lebih bijak lagi dalam menggunakan teknologi dan begitu pula terhadap pemerintah untuk bisa memanfaatkan teknologi sebagai media alternatif di dunia pendidikan.
ketiga, kembali kepada kebutuhan para pelajar, pemerintah harus tahu apa yang dibutuhkan para pelajar dan harus concern kesitu bukan lagi mengedepankan arogansi dan gengsi semata kepada negara tetangga.
kelima dan yang terpenting adalah dengan mengedepankan pelajaran kewarganegaraan dibanding dengan pelajaran umum yang lainnya, karena dengan hilangnya ideologi negara dalam diri setiap individu bangsa akan memepermudah negara liberal untuk menjajah kembali negara ini. satu lagi yang tak kalah penting adalah untuk selalu menjaga keutuhan dan keaslian budaya kita, sehingga kemungkinan terjadinya asimilasi budaya akan berkurang, dan menjadikan bangsa kita bangsa yang solid dan bermutu.
semoga saja....

0 komentar: